Tahukah Anda bahwa naik turunnya Harga BITCOIN tergantung dari Ask dan Bid ?

Kita kupas sedikit tentang rumor yang mengendalikan pasar adalah Bot ? (padahal tidak)

Menurut pengalaman saya selama trading di vip.bitcoin.co.id , pertama kali saya bingung.
Ini kok bisa harganya naik secara derastis dan turun secara derastis. 
Apa jangan - jangan kita dipermainkan oleh market ya. 
Namanya juga Newbe, jadi saya mengikuti alur pasar.

Nyari artikel tentang indikasi naik turunnya BTC tergantung dari apa?
selama beberapa hari belum ada yang menulis artikel yang demikian di website - website.
Tanya ke teman juga tidak ada yang tahu.

Ketika saya berhenti sejenak untuk trading, dan memulainya kembali.
Saya mencoba membeli Bitcoin diatas harga "last price", dan hanya kurang dari satu menit Order saya sudah terisi semua, dan harga Last Price pun berubah menjadi nominal angka yang saya beli tadi.
Tapi sebaliknya, jika saya menjual Bitcoin di Harga lebih rendah dari Last Price, dan hanya kurang dari satu menit Order saya langsung terpenuhi. 
Dan harga Last Price Pun juga ikut berubah.

Jadi selama masih ada "Ask" dan "Bid', Bitcoin tidak akan pernah mati.
Kenapa Bitcoin turun secara derastis?
Semua itu karena kehawatiran kita terhadap harga yang semakin menurun, jadi kita jual Bitcoin tanpa berfikir panjang, karena kita berfikir lebih baik rugi 50% daripada tidak balik sama sekali.
Itu yang menjadi penyebab hancurnya Harga Bitcoin, dan kita indikatornya juga bukan dari Market Nasional saja, melainkan internasional.

Semangat terus ya, Dan Majukan Perekonomian Indonesia.
Salam !

source : forumbitcoin

Bitcoin Halving

Menuju Bitcoin HalvingBagi para pengguna Bitcoin tentu sudah tidak asing lagi mendengar istilah Bitcoin Halving. Di tahun 2016 ini, peristiwa Bitcoin Halving diperkirakan terjadi kurang lebih pada akhir Juli 2016 nanti.
Terkait dengan peristiwa yang bakal terjadi tidak lama lagi ini, banyak obrolan, pendapat, diskusi-diskusi yang juga membahas tentang Bitcoin halving. Garis besarnya ada dua skenario besar yang mendasari perbedaan opini terhadap dampak Bitcoin Halving ini. Skenario pertama berasal dari opini yang bernada skeptis dari dampak Bitcoin halving, dan kedua dari opini yang tetap memandang optimis dari dampak Bitcoin halving.
Skenario Pertama, berasal dari opini yang bernada skeptis atas dampak Bitcoin Halving melihat akan ada serangkaian hal yang cukup berpengaruh nantinya. Terkait dengan adanya kesenjangan dalam pertambangan Bitcoin (mining gap). Ketika nanti Bitcoin Halvingterjadi, penambang bisa saja akan beranggapan bahwa pertambangan Bitcoin tidak lagi menguntungkan karena nilai reward blok sudah berkurang separuh. Tentu mereka juga harus menghitung dan mengkalkulasi besaran power komputasi mereka, dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pertambangan Bitcoin. Terutama terhadap besaran daya listrik yang mereka pakai.
Akan menjadi persoalan besar tentunya, jika tanpa ada para penambang dalam Bitcoin. Karena para penambanglah yang membuat sistem Bitcoin bisa berjalan. Terutama dalam menjaga sistem Bitcoin melalui simpul-simpul node yang terhubung dalam jaringan Bitcoin. Ditambah lagi dengan perdebatan tentang ukuran limit blok yang masih terus berlanjut dan belum terselesaikan.
Pada tanggal 1 Maret 2016 lalu, ada peristiwa delay transaksi yang cukup signifikan terjadi. Banyak merchant yang bahkan sampai menghentikan sementara transaksi Bitcoinnya saat itu. Peristiwa itu terjadi ketika terjadi beban yang meningkat pada transaksi di dalam jaringan Bitcoin. Sehingga pada akhirnya pemprosesan transaksi pun menjadi terbengkalai dan memakan waktu yang relatif lama dari biasanya.
Skenario kedua, opini yang menganggap ini tetap bernada optimis dilandasi dengan pemikiran tentang adanya kelangkaan Bitcoin. Kelangkaan Bitcoin ini bisa menjadi dampak saat Bitcoin halving terjadi. Selanjutnya, justru dengan situasi inilah yang akan mendorong kenaikan harga Bitcoin. Sehingga akan bisa memberikan stimulus bagi para penambang untuk kembali melakukan pertambangan Bitcoin.
Saat para penambang mulai beranjak melakukan pertambangan kembali, maka situasi pun akan kembali berangsur menjadi stabil. Bahkan bisa jadi, harga Bitcoin juga akan kembali menjulang.
Dalam sebuah perbincangan Bitcoin di Reddit, seseorang berusaha menepis persepsi bahwa nantinya Bitcoin halving akan menjadi sebuah bencana besar, yang bahkan melebih bencana Mt.Gox maupun Silk Road. Seseorang bernama RealistBtc menyebutkan bahwa tidak ada bencana besar yang akan terjadi. Menurutnya, satu-satunya bencana besar adalah terkait dengan kontrol Blockstream dan anggapan-anggapan minor dan bodoh saja.
Garis besarnya, memang masih belum bisa dipastikan apa yang akan terjadi nantinya. Berkaitan dengan masa depan Bitcoin pasca terjadi Bitcoin halving. Tidak ada orang yang akan mengetahui seperti apa nantinya Bitcoin di masa mendatang. Namun, kedua skenario itu akan terjadi salah satu diantaranya.

Apa itu Bitcoin Halving?

Dalam sistem Bitcoin, Bitcoin Halving berfungsi untuk mengatur tingkat penciptaan mata uang. Dengan cara mengurangi reward blok yang diberikan kepada penambang Bitcoin menjadi hanya “separuh” dari nilai sebelumnya.
Seperti yang telah banyak diketahui, bahwa penciptaan Bitcoin baru, dilakukan oleh para penambang dengan jalan memecahkan puzle yang tersusun secara kriptografi dalam tingkatan kesulitan tertentu. Para penambang Bitcoin itu, akan mendapat reward sebesar 25 Bitcoin. Sebelumnya reward Bitcoin sebesar 50 Bitcoin. Dan diperkirakan pada akhir Juli nanti reward blok akan dikurangi lagi menjadi 12,5 Bitcoin.
Bitcoin halving dalam Bitcoin menjadi jalan dalam mengatur fungsi moneter Bitcoin. Aturan tersebut sudah tersusun sedemikian rupa dalam protokol Bitcoin. Bitcoin halving akan terjadi secara otomatis ketika penciptaan blok Bitcoin telah mencapai 210.000 blok.
Pembahasan tentang reward blok dan insentif dalam Bitcoin bisa dibaca lebih lanjut pada pembahasan Insentif dan proof of work Bitcoin.
Mengapa fungsi moneter dalam Bitcoin disusun seperti itu? Karena Bitcoin berbeda dengan mata uang konvensional. Pada mata uang konvensional, Bank Sentral adalah pihak yang berwenang dan bertugas untuk mengontrol basis moneternya. Sedangkan Bitcoin berbeda, karena tidak ada sistem terpusat dalam Bitcoin.
Seperti yang telah banyak diketahui, bahwa penciptaan Bitcoin baru, dilakukan oleh node-node Bitcoin yang terhubung didalam Jaringan Bitcoin melalui sebuah proses pertambangan Bitcoin. Sedangkan proses pertambangan Bitcoin itu dilakukan dengan memecahkan puzzle dalam tingkatan kesulitan tertentu untuk bisa menemukan blok-blok baru Bitcoin. Karena Bitcoin berbeda dengan mata uang konvensional itulah, maka dibutuhkan instrumen yang tetap bisa mengatur moneter Bitcoin dalam reward blok pada proses pertambangan Bitcoin. Itulah maksud Bitcoin Halving dalam sistem Bitcoin.

2016 TAHUN BITCOIN MENGGILA



Terlahir tahun 2009, Bitcoin yang harganya terus berubah dari yang tidak bernilai, hingga menyentuh angka 12 juta per Bitcoin, sepertinya terus menimbulkan sensasi. Tahun lalu, Bitcoin memang sempat anjlok ke angka 2 juta per BTC tapi kini harga sudah kembali menyentuh 6 juta per BTC. Lembaga perbankan mulai mempelajari teknologi Bitcoin karena ingin mengembangkan sistem finansial mereka dan kini perusahaan seperti Microsoft, Dell dan Rakuten sudah mau dibayar langsung dengan Bitcoin.


Tahun 2016 ini, Bitcoin diprediksi akan semakin 'menggila' harganya karena beberapa alasan:

1. Bitcoin menjadi semakin mainstream
Pengguna Bitcoin di dunia jumlahnya memang sudah jutaan orang, namun di tahun 2016 tentunya jumlah pengguna akan semakin banyak berhubung Bitcoin semakin sering diliput oleh pihak media berkat keterkaitannya dengan lembaga perbankan dan pemerintah. Merchant-merchant kelas dunia juga sudah mulai mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistemnya.

2. Bitcoin akan bersinar sebagai bentuk aset safe haven yang baru
Dengan banyaknya lembaga perbankan yang dilanda kasus korupsi dan banyaknya krisis perekonomian yang muncul di negara-negara besar, para investor pun ulai memindahkan uang mereka ke asset yang lebih aman dan terbukti menghasilkan. Harga Bitcoin yang melesat tinggi saat krisis melanda Yunani dan devaluasi Yuan di China beberapa saat yang lalu merupakan bukti nyata bahwa para investor banyak yang berinvestasi ke Bitcoin.

3. Bitcoin semakin digunakan untuk proses pengiriman uang antarnegara
Berhubung mengirimkan uang dapat dilakukan secara instan, gratis, dan mudah dengan Bitcoin, banyak orang yang memanfaatkan mata uang digital ini untuk melakukan remittance. Perusahaan-perusahaan remittance baru mulai bermunculan untuk membantu tenaga kerja asing mengirimkan uang ke negara aslinya. Kini volume transaksi Bitcoin perharinya sudah melebihi volume transaksi Western Union.

4. Munculnya Bitcoin Halving Day
Pada pertengahan Juli 2016 nanti, Bitcoin yang biasanya keluar sebanyak 3600 BTC secara otomatis dari sistem, akan dipotong setengahnya sehingga hanya akan ada 1800 BTC yang bisa ditambang dari sistem per harinya. Dengan asupan 3600 BTC per hari saja harga Bitcoin masih meningkat dari harga 3 juta oktober lalu ke hampir 6 juta hari ini. Apa yang terjadi bila demand semakin tinggi tapi suplai Bitcoin per harinya dikurangi setengah? Yang pasti harga Bitcoin akan berlipat ganda per bijinya.
luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com